Rabu, 18 Juni 2014

Ahmad Faozie Zain


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ

Terlahir dengan nama lengkap Ahmad Faozie Zain, di suatu desa di Pamanukan Subang Jabar pada tanggal 12 Desember 1963. Beruntung dilahirkan dalam keluarga dan lingkungan dengan nilai-nilai agama yang kental, lingkungan nahdhiyyin sehingga sangat umum anak2 usia SD pergi ke pesantren, termasuk ana. SD hanya smpai kelas 4, Pesantren Sempur Plered Purwakarta adalah tujuannya, kemudian 1/2 thn kemudian pindah ke pesantren Kempek (pesantren salaf), pindah lagi ke Pesantren Al-Anwariyyah di Tegalgubug, keduanya di Cirebon. Praktis ana tidak sekolah formal. Pada tahun '79 pindah ke pesantren Yanuris di Bumiayu Jawa Tengah dan langsung disekolahkan formal (MTSN) Kls 3. Bayangkan, selama ini sehari2 hanya bergelut dg kitab2 kuning kemudian disodori nama mata pelajarannya saja asing. Geografi contohnya, pelajaran apa ini? Beruntungnya ana mnguasai pelajaran2 agama : Bhs Arab, Sejarah Islam, Fiqih adalah pelajaran yg ana kuasai shg tertutuplah kebodohan di pelajaran2 lain, hehehheh.... dlm 1 thn ana pelajari keras ilmu2 umum, dan alhamdulillah lulus dg nilai tertinggi. Melanjutkan sekolah di SMA Muhammadiyah Bumiayu, saat itu merupakan sekolah unggulan, berhasil msk jurusan IPA dan lulus tpt wkt pada 1983. Setelah itu melanjutkan kuliah di Bandung, ambil Fak. Ekonomi. Lulus, menikah, punya 4 anak (1 perempuan, kuliah di UIN Bandung, dan 3 laki2 kls 9, 7, dan yg bungsu kls 5 SD). Menariknya, dalam perjalanan hidup ana yg basicnya adalah dari nahdhiyyin, ana sempat mengenyam pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dan belajar di pengajian2 Persis shg memperkaya wawasan dan pemahaman berbagai madzhab.

Saat ini bekerja di Bahtera, sebuah LSM yg bergerak di perlindungan dan pendidikan anak. Anak jalanan, buruh anak, anak korban traficking, esa (eksploitasi seksual anak) adalah anak2 dampingan dan layanan kami. Kemaren2 ana jg diminta untuk menjadi fasilitator Pelatihan pada pelatihan Pendamping untuk Program Nasional PPA PKH 2014 dari Kemenakertrans. Di lembaga ana dipercaya sebagai Program Manajer untuk program Skill to Succeed, sebuah program pemberdayaan anak muda dengan kategori: usia 16-18, menganggur, putus/tidak sekolah dan tidak memiliki keterampilan. Program ini di support oleh Save the Children, lembaga donor Internasional. Kenal ODOJ melalui sepupu (ukhti) yg sdh lebih dulu menjadi anggota ODOJ. Alhamdulillah, melalui mas Faruq ana dipertemukan dengan antum semua, anggota group 877 yg sangat luar biasa, anak2 muda yg mandiri, energik, penuh semangat, inovatif, senang berjamaah, beribadah sdh menjadi kebutuhan, dan.... cinta alquran, 1 diantara 2 yg paling berharga wasiat dan warisan nabiyyina wa habibina Muhammad saw.


Semoga kita disatukan kembali di yaumil hisab dan saling menjadi saksi dalam kebaikan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar